MARLIGA.COM - Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengadakan serangkaian audiensi ke perwakilan Pemerintah Turkiye di Indonesia pada 16-17 September 2025.
Delegasi hari pertama dipimpin Ridwan selaku Kepala Bidang HLN bersama Yahya Ayyash dan Fadhil Abdulhafiz ke Pusat Bahasa dan Budaya Turki dan diterima oleh Dr. Cemal Şahin selaku Direktur Yunus Emre Enstitüsü (YEE) di Jakarta pada hari Selasa, 16 September 2025.
“… KAMMI dan Turkiye memiliki perjalanan sejarah yang cukup lama. Sejak kepengurusan HLN ada di PP KAMMI negara Turkiye menjadi perhatian khusus dan sebagian anggota KAMMI memiliki minat tinggi terhadap Bahasa dan Budaya Turki.” Ungkap Ridwan.
Dr. Cemal Şahin selaku Direktur Yunus Emre Enstitüsü (YEE) membuka kesempatan bagi KAMMI untuk bekerja sama dalam bidang pendidikan Bahasa Turki, pelatihan dan pengenalan Budaya Turki serta kegiatan dan aktivitas lainnya yang bertujuan untuk menguatkan hubungan antara masyarakat Indonesia dan Turkiye.
“… sebagai salah satu organisasi kepemudaan (OKP) yang aktif di Indonesia kami sangat senang bisa bekerja sama dengan KAMMI. Tidak hanya sekedar belajar Bahasa Turki, selama setahun terakhir kami banyak adakan kegiatan workshop, seminar, pameran di bidang kuliner, musik, seni gambar, seni musik dan lainnya.” Ungkap Dr. Cemal.
Sementara itu, Nazmul Watan sebagai Sekretaris Jenderal PP KAMMI memimpin delegasi audiensi ke Kedutaan Besar Republik Turkiye untuk Indonesia pada Rabu, 17 September 2025 bersama: Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri; Ridwan, Ketua Bidang Investasi Perekonomian dan Keuangan; Arif Rahman dan Sekretaris Umum Rumah Kami Peduli; Ahmad Randi melakukan audiensi ke.
“… KAMMI yang ada di 32 Provinsi Indonesia siap menjadi partner strategis pemerintah dan swasta dalam mewujudkan kerjasama bilateral Indonesia - Turkiye khususnya di bidang pendidikan, kepemudaan dan sosial kemasyarakatan.” Ucap Nazmul.
Duta Besar Republik Turkiye untuk Indonesia; Prof. Dr. Talip Küçükcan menerima delegasi PP KAMMI di ruangannya langsung dengan hangat.
Obrolan mengalir antara delegasi KAMMI dan Duta Besar tentang potensi dan peluang kerja sama bilateral Indonesia - Turkiye yang luas di bidang-bidang strategis; Kepemudaan, Keagamaan, Pendidikan dan Teknologi.
“… yang KAMMI lakukan saat ini adalah langkah yang sangat baik karena ada banyak hal yang berkaitan dengan kepemudaan perlu kita jalin dan jalankan. Seperti perlombaan inovasi teknologi “Teknofest”, pertukaran pemuda dan pelajar, kemah tematik, pendidikan dan sosial masyarakat yang ada di Turkiye sangat mungkin untuk dikolaborasikan.” Ucap Prof. Dr. Talip Küçükcan.
Duta Besar Talip menyampaikan bahwa saat ini Indonesia - Turkiye merayakan 75 tahun dan hubungan kedua negara semakin erat dan ini belum cukup, masih perlu keterlibatan banyak pihak dari masyarakat, swasta dan pemerintah.
Duta Besar Talip juga meyakini bahwa saat Indonesia - Turkiye merayakan 100 tahun hubungan diplomasi mereka nanti anak muda pada saat ini lah yang nanti akan menjadi tokoh dan pemangku kebijakannya.
Selain itu, Prof. Dr. Talip juga menceritakan pengalaman pribadinya hingga menjadi seorang diplomat dan memotivasi delegasi KAMMI untuk terus berkarya dan berdaya di bidangnya masing-masing.
Prof. Dr. Talip menutup dengan mengatakan bahwa sebagai Duta Besar dia memberikan ruang seluasnya kepada KAMMI untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan lembaga pemerintah dan swasta Turkiye untuk kebaikan kedua negara. (Red)