Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kemenag Desain KKN Lingkar Kampus untuk Berdayakan Masyarakat Sekitar PTKI

Jumat, 16 Agustus 2024 | Agustus 16, 2024 WIB Last Updated 2024-08-16T09:07:17Z


MARLUGA.COM - Kementerian Agama melakukan penyesuaian desain Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Ke depan, KKN didesain agar bisa dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat sekitar kampus itu berada.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) menyampaikan, PTKI harus mampu menjalankan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang manfaat atau dampaknya dirasakan secara signifikan oleh masyarakat di sekitar kampus. Menurutnya, program KKN yang dijalankan saat ini, manfaatnya belum dirasakan.

‘‘Masyarakat sekitar kampus kita itu menghadapi berbagai problem sosial dan ekonomi. Kita harus hadir bagi mereka, sepanjang waktu, selama kampus kita berdiri, maka kita harus mendedikasikan resource kita untuk mengabdi kepada masyarakat sekitar kampus,’’ ujarnya saat memberikan pada Rapat Koordinasi Penguatan Program Bantuan Litapdimas yang diselenggarakan Subdit Litapdimas, Kamis, (15/8/2024) di Bintaro, Banten.

Menurut Direktur yang akrab disapa Prof. Inung ini, perguruan tinggi, baik dalam pengertian sebagai aktivitas pendidikan tingkat tinggi maupun sebagai sebuah wilayah di mana pendidikan tinggi berlangsung, tidak pernah berdiri sendiri. Sebab, pendidikan adalah sebuah sistem, di mana lingkungan di luar dirinya memiliki pengaruh timbal balik. Untuk itu, insan akademik tidak boleh lagi hanya berkutat dalam batas-batas tembok kampus, tapi juga harus mempertimbangkan lingkungan di luar dirinya.

‘‘Oleh karena itu, saya menamakan program KKN Lingkar Kampus ini dengan tema Kamu-Aku, yakni akronim dari kata Kampungmu-Pengabdianku. Ini mensiratkan bahwa sivitas akademika PTKI pada dasarnya memiliki responsibiliti terhadap kondisi masyarakat yang ada di lingkungan kampusnya,’’ tegasnya di hadapan peserta kegiatan yang sebagian besar adalah Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) PTKI.

Program KKN Lingkar Kampus ‘’Kamu-Aku’’ ini didasarkan pada beberapa argumen. Pertama, mandat perguruan tinggi bukan hanya melulu soal pembelajaran dan penelitian, tapi juga pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Darma PT.

Kedua, seisolatif apapun, kampus selalu berdiri di tengah-tengah pemukiman penduduk. Karena itu, kampus selalu dikelilingi oleh kehidupan masyarakat yang memiliki ritme dan dinamikanya sendiri. Fakta ini membuat kampus tidak pernah bisa menciptakan kehidupan sosial yang sepenuhnya kedap dari pengaruh dinamika sosial di luar dirinya, baik karena terhubung melalui kos-kosan mahasiswa yang bertebaran di sekitar kampus maupun masuknya aktor-aktor luar ke dalam kampus.

Ketiga, bagaimanapun juga, waktu pendidikan bagi mahasiswa di kampus terbatas. Justeru sebagian besar waktu mahasiswa berada di luar kampus dengan segala dinamikanya yang tak terjangkau oleh aturan-aturan kampus; dan Keempat, masyarakat di sekitar kampus juga tidak imun dari terpaan berbagai persoalan sosial, mulai dari bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual.

Program KKN Lingkar Kampus ‘’Kamu-Aku’’ ini diselenggarakan sebagai salah satu Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Batch-1 Tahun Akademik 2024/2025 di lingkungan PTKI. Ditargetkan pada Batch-1 ini ada minimal sebanyak 10 PTKIN yang menjadi piloting program KKN Lingkar Kampus ‘’Kamu-Aku’’. Sehingga mahasiswa yang mengikuti program ini tidak perlu lagi dibebani untuk mengikuti KKN reguler dari kampus.

‘‘Pengabdian masyarakat ini dilakukan secara berkelanjutan, baik individual maupun kelompok di bawah kordinasi Kapus PkM LPPM PTKIN, dengan Mudir Ma’had Aljamiah sebagai Wakornya. Sehingga program pengabdian ‘’Kamu-Aku’’ ini juga sinergi dengan ekosistem pendidikan 24 jam yang berjalan di lingkungan Ma’had Aljamiah,’’ tegasnya.

Program KKN Lingkar Kampus ‘’Kamu-Aku’’ ini sendiri memiliki memiliki tujuan sebagai berikut: Pertama, menciptakan lingkungan masyarakat lingkar kampus sebagai ekosistem yang sehat untuk tumbuh kembangnya mahasiswa; Kedua, dosen dan mahasiswa terlibat aktif dalam menjaga lingkungan sosial sekitar kampus dari berkembangnya praktik-praktik kehidupan sosial negatif, termasuk penyebaran ideologi keagamaan ekstrem; dan Ketiga, memperkuat peran kampus dalam memberdayakan kelompok masyarakat sekitar kampus dalam bentuk berbagai program pemberdayaan, pendampingan, dan pemberian akses.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 15 – 17 Agustus 2024 ini dihadiri 51 LPPM PTKIN. Selain Direktur Diktis, hadir juga sebagai narasumber dalam kegiatan ini Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media Wibowo Prasetyo. (Red)

×
Berita Terbaru Update